2019-09-06 20:39:58
BOIKOT : Warga Desa Akeara Kecamatan Jailolo Selatan saat menggelar aksi pemboikotan kantor desa, Selasa (3/9) kemarin
Protes Tidak Transparannya Pengelolaan DD
Editor : Muhammad Nur Husen
Peliput : Samsudin Chalil
JAILOLO – Warga Desa Akeara Kecamatan Jailolo Selatan (Jalsel) memboikot aktivitas kantor desa, Selasa (3/9). Aksi ini dilakukan karena kepala desa (kades) Okto Sahaban dinilai tidak transparan mengelola Dana Desa (DD). Massa juga meminta kades diberhentikan dari jabatan karena selain tidak transparan, juga dituding tidak dapat mempertanggung jawabkan penggunaan DD tahap pertama 20 persen.
Salah satu program tahap pertama yang dinilai bermasalah adalah pembangunan bak air bersih, bangunan ini belum digunakan tetapi sudah rusak.”Pembangunan bak air yang terletak di samping Gereja Kalvari tidak dapat difungsikan, karena sudah rusak,”tandas koordinator aksi Demas Saban dalam orasinya. Selain DD tahap pertama yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, ada juga keganjalan dalam proses pencairan DD tahap kedua 40 persen. Di mana proses pencairannya tidak melalui prosedur yang semestinya.
Selain itu, kades juga memecat empat perangkat desa, diantaranya bendahara dan Ketua TPK tanpa alasan yang jelas.”Atas nama masyarakat Desa Akeara kami meminta agar kades segera turun dari jabatannya, karena telah melakukan pelanggaran yang sangat merugikan kami masyarakat,”tandasnya. Aksi yang digelar sekira pukul 11.00 WIT di kantor desa itu, kemudian begeser menuju lokasi pembangunan Gedung Serba Guna yang dibangun menggunakan DD.
Tujuannya untuk memastikan proses pekerjaan bangunan tersebut.”Jika tuntutan kami tidak diindahkan dan kades tidak juga diberhentikan, kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,”ancamnya.(din/met)